SMP 2 Padang Bakal “Terobos” SBI Mandiri

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Senin, 21 April 2008 16:41:53 Klik: 2405
SMP 2 Padang di tahun ajaran 2008/2009 akan membuka Sekolah Berstandar Internasional (SBI) secara mandiri. Walaupun tidak didanai proyek pemerintah, keinginan tersebut datang dari orangtua siswa sendiri. Untuk memperoleh sertifikasi, SMP 2 Padang telah menjalin kerjasama dengan SBI di Malaysia yang berkiblat pada kurikulum SBI di Cambridge University, United Kingdom.

Kepala SMP 2 Padang Emir Ediza mengatakan, program ini adalah program mandiri, tidak sama dengan program SBI di beberapa sekolah lainnya. ”Jika di sekolah yang difasilitasi pemerintah menjadi SBI kita katakan kurikulumnya konvensional. SBI yang kita maksud di sini benar-benar akan mengaplikasikan kurikulum standar internasional yang dikeluarkan Cambridge University yang kita dapatkan dari International Islamic School, Malaysia,” jelasnya pada Padang Ekspres di ruang kerjanya, Selasa (15/4).

SMP Negeri 2 Padang memiliki potensi sebagai salah satu sekolah unggul di kota Padang. Sejak tahun ajaran 2004/2005 sampai tahun ajaran 2006/2007, sekolah ini menduduki rangking dua tertinggi nilai ujian nasional di Kota Padang. Sementara untuk Sumbar, dua tahun terakhir, SMP 2 Padang menduduki rangking tiga. “Atas prestasi itu, sekolah kita memperoleh bantuan dana sebanyak Rp500 juta untuk pengembangan sekolah. Mengikuti apresiasi tersebut, maka kita mengemukakan pada komite sekolah untuk menambah muatan lokal dan kelas bilingual yang menjadi syarat SBI,” ungkapnya.

Sebagai aplikasi dan kelanjutan kerjasama dengan SBI di Malaysia dan Singapura, mulai tahun ajaran 2008-2009 akan dibuka kelas bilingual yaitu kelas yang melaksanakan pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia mata pelajaran Matematika dan Science. “Tidak sampai di situ. Kita juga akan mengintegrasikan kurikulum nasional dengan kurikulum internasional,” jelasnya.

Secara bertahap, kelas dengan standar internasional tersebut akan dibuka sesuai dengan kemampuan orangtua murid. Setelah memperolah subsidi dari pemerintah seperti sekolah lainnya, SMP 2 akan mengaplikasikannya pada seluruh siswa yang ada. “Tapi, karena adanya biaya tambahan untuk mengaplikasikan program ini, kita akan lakukan seleksi dan rekomendasi untuk siswa yang mampu. Sementara untuk siswa yang tidak mampu, tapi memiliki kompetensi untuk bersaing di lokal berbasis SBI kita akan lakukan subsidi silang,” tukasnya.

Sumber: Harian Padang Ekspres/(dy)

 
Berita Berita Terkini Lainnya