”Kalau Mau Mencari Siswa Yang Nyontek Saat UN Jangan di SMAN 1”

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Kamis, 24 April 2008 13:59:05 Klik: 1487
“KALAU mau mencari siswa yang nyontek saat UN, jangan ke sini. Karena sampai berkeringat sekalipun, apa yang dicari tak akan ketemu,” ujar Prima Yunaldi, Kepala SMAN 1 Padang berseloroh. Suasana tenang dan damai langsung menyergap saat koran ini memasuki halaman SMAN 1 Padang, salah satu sekolah di Kota Padang yang memiliki titel sebagai Sekolah Berstandar Internasional (SBI). Tak ada sikap mencurigakan dari para siswa yang melaksanakan UN (Ujian Nasional).

Semua lancar, aman, terkendali. Diikuti 338 peserta ujian tahun ini, SMAN 1 memang telah membekali diri dengan berbagai macam “tameng”, mulai dari Try Out yang telah enam kali dilalui para siswa, hingga sekolah sore pun tak luput mereka lakoni demi menghadapi UN. Tak ayal lagi dengan persiapan yang begitu matang, siswa SMA I, tak begitu gagap lagi saat UN. Terbukti wajah-wajah polos nan serius terpekur mengeja setiap kata demi kata soal-soal UN tersebut.

“Sebagai sekolah yang mempunyai nama besar, anak-anak dituntut lebih. Hal itu kami lakukan bukan mau menyiksa anak-anak, tapi sebagai motivasi bagi mereka. Mereka dituntut untuk bekerja semampu mereka tanpa bantuan dari siapapun. Itu sudah terlihat sekarang,” ujar Prima. Memang sebagai sekolah yang mempunyai reputasi mengilap, sudah seharusnya para siswanya mendapat hasil yang paling maksimal untuk ini —kalau tidak ingin sekolah mereka mendapat malu, Untuk itu para guru selalu menekankan pada siswa untuk selalu fokus pada UN yang nantinya sebagai pijakan bagi mereka dalam melanjutkan pendidikan lebih tinggi.

Berbagai prestasi sudah diraih sekolah ini, baik di bidang Iptek maupun olahraga sekalipun. Sejarah juga mencatat, pada tahun ajaran lalu, sekolah ini mencapai prestasi yang mencengangkan, Salah seorang anak didiknya yang bernama Vika berhasil menjadi siswa yang meraih nilai tertinggi di Sumatra, sungguh pencapaian yang membuat bangga. Namun terlepas dari apa yang pernah diberikan sekolah ini untuk Kota Padang, sebenarnya SMAN 1 masih mempunyai polemik yang hingga sekarang masih menjadi kendala bagi sekolah tersebut. Selayaknya sekolah yang berstandar internasional mempunyai gedung yang megah dan dilengkapi halaman yang luas serta ditunjang fasilitas yang memadai. Tapi jangan harap pemandangan nan megah tersebut dapat disaksikan di sini. Bangunan sekolah ini biasa saja dan tak pula berhalaman luas.

Ada yang menggelikan dari “kesempitan” yang dimiliki sekolah ini, ketika itu lawatan dari Pemerintah Malaysia berkesempatan hadir di SMAN 1 Padang, yang dia dengar-dengar mempunyai reputasi mengiilap. Sesampainya di SMAN 1, utusan itu tertegun sembari berucap, “Katanya SMA ini mempunyai tim sepakbola yang kuat, yang sudah menggapai berbagai prestasi di setiap iven yang diikutinya. Terus di mana lapangannya? Juga yang saya dengar sekolah ini mempunyai penari-penari yang mahir. Sanggar tarinya di mana ya?” ucap Prima menirukan kata utusan dari negeri jiran itu.

Kontan pertanyaan itu membuat merah wajah sang Kepsek. Alih-alih menjawab tanya itu, Pak Kepsek hanya bisa tertunduk lesu, sembari menjawab, “Disini kami tumbuh dengan alami, dan titel SBI memang murni didapat karena prestasi siswa kami.” Bercermin dari pengalaman itu, sudah selayaknya Pemerintah melalui pihak yang berkompeten dalam hal ini bisa mengucurkan dana, agar SMAN 1 bisa merenovasi sekolah mereka. Sehingga para siswa makin betah berada di ruangan dan tentunya makin mengangkat citra sekolah yang tentunya juga akan mengangkat citra pendidikan Sumbar di mata nasional.(***)

Sumber: POSMETRO PADANG/ Rabu, 23 April 2008.
 
Berita Berita Terkini Lainnya