Pentingnya Pengelolaan Laboratorium Sekolah

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh 10303508
Jumat, 27 Januari 2012 19:54:49 Klik: 6204

 

Peningkatan mutu masih merupakan prioritas pembangunan pendidikan di Indonesia. Sasarannya adalah perbaikan mutu proses belajar mengajar di kelas dengan berorientasi pada setiap aspek perkembangan siswa. Karena secara naluriah siswa menginginkan pengalaman belajar yang konkret, menyenangkan, dan mencakup semua aspek perkembangan dirinya.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai salah satu bagian ilmu pengetahuan dan merupakan salah satu mata pelajaran utama dalam kurikulum, sangat terkait erat dengan sarana dan prasarana yang dapat menunjang optimalisasi pencapaian tujuan pembelajaran. Dan salah satu sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran IPA adalah ketersediaan fasilitas laboratorium dengan segala perlengkapannya. Dengan adanya laboratorium yang sesuai dengan standar, diharapkan siswa mampu menguasai semua teori yang telah diajarkan dalam kelas.

Dilihat dari fungsinya, pertama, laboratorium menjadi tempat bagi guru untuk mendalami konsep, mengembangkan metode pembelajaran, memperkaya pengetahuan dan keterampilan, dan sebagainya. Kedua, sebagai tempat bagi siswa untuk belajar memahami karakteristik alam dan lingkungan melalui optimalisasi keterampilan proses serta mengembangkan sikap ilmiah. Jadi laboratorium sangat diperlukan dalam pembentukan sikap ilmiah siswa.

Dalam kenyataannya, pemanfaatan keberadaan laboratorium IPA di sekolah-sekolah masih sangat minim. Tak sedikit sekolah yang memiliki laboratorium lengkap, tetapi tidak digunakan dengan maksimal. Berbagai hal menjadi kendalanya, antara lain tidak adanya petugas laboratorium (laboran) yang berfungsi untuk mengelola laboratorium tersebut.

Kurang terperhatikannya pengelolaan laboratorium, menyebabkan minimnya pengetahuan siswa tentang pelajaran yang diterima dalam kelas. Mereka hanya sebatas mengetahui teori, tanpa mengerti praktek ilmiahnya. Hal ini diperparah oleh kenyataan bahwa sebagian besar guru-guru mata pelajaran IPA masih menggunakan metode ceramah dalam proses belajar mengajarnya dan menggunakan pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa serta menekankan system hapalan untuk menguasai ilmu pengetahuan.

Oleh sebab itu, diperlukan usaha dari pihak terkait untuk memberdayakan dan mengaktifkan kembali fungsi laboratorium di sekolah-sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia umumnya dan di Sumatera Barat khususnya. Dengan adanya tenaga pengelola laboratorium (laboran) di sekolah, sedikit banyaknya dapat membantu mengaktifkan kembali laboratorium yang ada. Sebab, pengelola laboratorium (laboran) bertanggung jawab terhadap administrasi laboratorium berupa buku inventaris alat/bahan, blanko permintaan alat, blanko permintaan bahan, program kegiatan laboratorium, buku harian kegiatan laboratorium, jadwal kegiatan laboratorium, serta menyusun/menata alat menurut jenis dan bahan menurut sifatnya. Dari uraian tugas tersebut, terlihat bahwa pengelola laboratorium (laboran) dapat membantu guru dan siswa dalam proses belajar demi terciptanya pembelajaran IPA yang maksimal. 

(Nofia Erwanti, ST / Laboran SMPN 1 Padang)

 
Berita Artikel Lainnya