Wartawan Peras Kepala SD

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh wirnadianhar
Sabtu, 12 Juli 2008 15:44:09 Klik: 2432

Kepala sekolah dan guru SDN di Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi ajang pemerasan orang yang mengaku wartawan. Modusnya, mereka menakut-nakuti dengan menuduh pengelolaan dana biaya operasional sekolah (BOS) di lembaga tersebut diselewengkan.

"Beberapa SDN di Bojonegoro karena kepala sekolahnya takut terpaksa memberi uang antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000," kata seorang guru SDN Semanding, Kecamatan Kapas, Lauri, sambil menyebut sejumlah lembaga SDN yang menjadi korban, Sabtu (12/7).

Lauri menjelaskan di SDN tempatnya bekerja juga pernah ada dua orang yang mengaku sebagai wartawan. Dalam perbincangan dengan dua orang itu, mereka juga mengungkit soal pengelolaan BOS. Padahal, dalam pembicaraan itu sangat jelas keduanya tidak tahu duduk permasalahan BOS. "Saya tanya medianya, mereka marah-marah, " katanya.

Menurut Lauri, dari pertemuan itu mereka mendesak sekolah memberi uang dengan alasan akan dimuat di media. Beberapa waktu lalu, lanjutnya, SD negeri di Bojonegoro menerima surat edaran yang dikeluarkan Kepala Diknas Bojonegoro Mardikun yang berisi agar sekolah tidak menanggapi wartawan yang berusaha memeras. "Untungnya di SDN kami banyak guru laki-laki, jadi kami berani. Bagimana kalau guru yang ada hanya perempuan, ya pasti ketakutan," katanya.

Koordinator Aliansi Jurnalis Independent (AJI) di Bojonegoro Jatmiko menyesalkan perbuatan yang dilakukan wartawan yang menjalankan profesinya hanya untuk kepentingan pribadi. Akibatnya, perbuatan itu mencoreng wartawan yang bekerja secara profesional. (ANT)

Sumber : Kompas/ Sabtu, 12 Juli 2008

 
Berita B O S Lainnya