SMKN 6 Padang, SMK Pertama Di Padang Berstatus SBI

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Jumat, 22 Februari 2008 09:56:45 Klik: 6662
Klik untuk melihat foto lainnya...
Fantastis!. SMKN 6 Padang berhasil mengembangkan sayapnya sebagai Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Sampai saat ini SMK yang SBI di Padang baru dipegang SMKN 6 Padang. Sedangkan di Sumatera Barat ada 4 SMK yaitu SMK 1 Bukittinggi (kelompok teknologi), SMK 2 Bukittinggi (kelompok bisnis manajemen), SMKN 1 Solok (kelompok bisnis manajemen) dan SMKN 6 Padang (kelompok pariwisata).

Kepala SMKN 6 Padang Drs. Djafri mengatakan, SBI yang diraih sekolah bukan untuk program keahlian, tapi untuk keseluruhannya. “SBI kita bukan untuk program keahlian seperti halnya sekolah-sekolah yang lain, tapi seluruhnya, artinya kita adalah sekolah SBI secara totalitas,” terang Djafri bangga.

“Kita ditetapkan sebagai SBI sejak 27 Juli 2007 lalu. Sampai saat ini pematangan-pematangan dari segala bidang terus kita tingkatkan. Agar gelar SBI tak hanya sekadar nama,” tukas Dra, Sriwirdani salah seorang tim di SBI SMK 6.

SMKN 6 ternyata, merupakan sekolah yang diperhitungkan kiprahnya oleh Direktorat Pembinaan SMK Jakarta. Beberapa keunggulan yang dimiliki sekolah yang berada di jalan Suliki Jati Padang ini, menjadi tolak ukur bagi direktorat untuk menetapkan SBI di SMKN 6.

 “Kita memiliki kelebihan dari manajemen mutu yang sudah tersertifikasi lewat ISO 9001:2000 yang kita peroleh, nilai Ujian Nasional (UN) yang tiap tahunya terus mengalami peningkatan, lingkungan sekolah yang sudah Green School sejak dulu hingga saat ini kita ditetapkan propinsi sebagai SMK calon penerima penghargaan Adiwiyata tingkat nasional. Adiwiyata sendiri merupakan penghargaan yang diberikan kepada sekolah yang memiliki lingkungan bersih dan hijau, penghargaan ini setara dengan Adipura, cuma saja Adiwiyata buat sekolah,” bebernya.

Selain itu, kelebihan yang kita miliki, lanjut Sriwirdani jumlah siswa yang banyak mencapai 598 orang terdiri dari jurusan Perhotelan, Restoran, Tata Busana dan Kecantikan. Juga prestasi SMKN 6 Padang yang tiap tahunnya meraih penghargaan nasional seperti di LKS, serta tahun ini SMKN 6 ditunjuk sebagai wakil Sumbar pada lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat nasional.

Disamping itu factor pendukung lainya yang juga memiliki pengaruh terhadap penetapan SMKN 6 sebagai SBI ialah fasilitas sekolah yang sangat menunjang yaitu memiliki labor Multimedia yang sering menjadi tempat pelatihan bagi guru dan Dinas Pendidikan dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, Televisi Edukasi (TvE) serta fasilitas praktek yang sangat menunjang terhadap pengembangan kemapuan siswa dalam menciptakan kreatifitasnya dalam belajar.

“Yang perlu kita ingat, SMKN 6 tidak mengusulkan diri kepada direktorat agar mendapatkan status sebagai SBI, tetapi diretorat-lah yang meminta SMKN 6 untuk menjadi sekolah SBI. Ini melihat prestasi SMKN 6 yang sukses menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) dengan nilai Amat Baik (excellent). Atas dasar itu direktorat menetapkan kita sebagai sekolah SBI,” tukas Raymon, M.Pd

Ditambahkan Wakasek bidang Humas tersebut, SMK 6 tidak memasuki masa sebagai sekolah rintisan SBI, tapi langsung dicakok menjadi SBI. “Ini penghargaan terbaik buat kita, hendaknya prestasi ini tidak disia-siakan warga sekolah, tapi menjadi barometer untuk semangat lagi memajukan pendidikan di SMKN 6,” harap Raymon.

Titel SBI yang diraih SMKN 6 Padang membuat Direktorat Pembinaan SMK Jakarta, membantu sekolah yang kini berbenah meraih anugerah sekolah Adiwiyata tersebut. Dana segar sebesar 450 juta diserahkan untuk membantu kelancaran pematangan SBI di seluruh bidang. Raymon, M.Pd menjelaskan dana tersebut dibagi sesuai kebutuhan sekolah.

“400 juta digunakan untuk pengadaan peralatan praktek Restoran Service, Restoran Dapur, Tata Busana dan peralatan ICT masing-masing 100 juta. Sedangkan sisanya 50 juta digunkan untuk pembutan modul dua bahasa Inggris dan Indonesia pada kelas Billingual bagi kelas I SBI,” beber Raymon

Sementara itu, penciptaa kelas SBI di SMK sudah dimulai pada kelas I tahun ini. Seluruh kelas I di semua jurusan pembelajarannya dilakukan menggunakan 2 bahasa yaitu Inggris dan Indonesia. “Spesifiknya ada 2 kelas SBI yaitu kelas I Restoran 1 dan kelas I Tata Busana 1 tiap kelas tersebut terdapat 24 orang siswa yang siap menerima pembelajar secara internasional. Mereka-mereka ini diharapkan nantinya mampu bersaing secara sehat dalam belajar, agar ilmu yang diperoleh sidikit banyak bisa ditularkan kepada siswa lainya yang bukan kelas SBI ini,” harap Raymon

Lanjut Raymon menjelaskan, rencananya untuk kelas SBI ini, ruang pembelajarannya akan dirancang Full AC serta kursi dan nuansa ruangan belajarnya akan ditata secara apik seperti nuansa café. Upaya tersebut diharapakan bisa segera terwujud. Sehingga pendidikan vocational di SMKN 6 bisa menjadi perbandingan bagi sekolah lainya. (***)

 
Berita Berita Terkini Lainnya