Potret SD Percobaan Padang Menuju SD Bertaraf Internasional

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Senin, 10 Maret 2008 15:39:24 Klik: 2409

 

Potret SD Percobaan Padang Menuju SD Bertaraf Internasional

Dilihat dari bangunannya tidak ada yang istimewa dari Gedung SD Percobaan Kota Padang. Namun ternyata SD Percobaan ini, satu-satunya SD Bertaraf Internasional (SBI) di Sumbar. Keunggulan dan keseriusan pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan agaknya salah satu pemicu dipilihnya SD ini sebagai SBI.

Sekelompok siswa berlari-lari ketika bel istirahat berdentang, tujuan mereka kantin kejujuran. Kantin dimana siswa berbelanja tanpa satupun guru yang mengawasi, siswa mengambil sendiri makanan yang diinginkan, meletakkan sejumlah uang sesuai harga yang ditentukan serta mengambil kembalian uang jika memang uang mereka bersisa. Lima orang siswa tengah bercengkrama sambil menikmati makanan, ketika didekati ternyata mereka menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi. Meskipun belum terlalu fasih, namun untuk ukuran siswa SD bahasa Inggris mereka cukup diacungi jempol. Mengapa berbahasa Inggris? Selain karena bersekolah di SBI, lima orang ini terpilih sebagai duta di kelasnya.

Duta ini bertugas memberikan contoh kepada teman-teman sekelasnya bagaimana berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Sebab saat ini belum semua siswa mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tersebut. Meskipun demikian pihak sekolah selalu mengasah kemampuan siswa menggunakan bahasa Inggris dalam kegiatan breakfast. Dalam kegiatan ini setiap harinya seorang siswa wajib menghafal satu kata, hafalan disetorkan setiap minggunya sesaat sebelum jam pelajaran dimulai setelah mengumandangkan Asmaul Husna. Sehingga dalam satu bulan siswa telah mengantongi 30 kata bahasa Inggris untuk digunakan dalam bahasa sehari-hari.

“SD Percobaan, salah satu SBI dari 38 sekolah seluruh Indonesia. Komposisi pendidikannya menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual, emosional dan agama. Keputusan sebagai SBI ini didukung dengan sejumlah fasilitas laboratorium untuk aplikasi langsung pelajaran yang didapat siswa,” ujar Kepala SD Percobaan, Saparman Nur.

Agaknya pernyataan Kepsek ini, bukan sekadar isapan jempol belaka. Ketika koran ini berkunjung secara mendadak di siang hari. Terlihat seluruh siswa sedang melaksanakan shalat berjamaah. Adzan yang berkumandang dari mulut bocah kelas lima SD terdengar begitu syahdu sehingga 404 siswa yang terbagi di 14 lokal mulai dari kelas 1 hingga 6 bergegas mengambil wudhu serta merapikan shaf.

Kegiatan tersebut terlihat berlangsung secara alami tanpa ada paksaan dan teriakan guru kepada siswa untuk shalat berjamaah. Honesty, creativity and Morality is Our Culture, merupakan motto yang tidak hanya tertempel di setiap dinding sekolah, namun juga selalu diaplikasikan dalam setiap kegiatan PBM. Selain itu proses pembelajaran mengacu kepada standar ISI, atau standar yang telah ditetapkan secara internasional. Tahap awal, penetapan standar ini lebih difokuskan untuk pelajaran science dan matematika sehingga muatan internasional berlaku kepada mata pelajaran ini. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada teori namun juga langsung praktik dengan menggunakan fasilitas labor. Saat ini fasilitas labor yang tersedia diantaranya labor komputer, science, bahasa dan aula serta yang sedang dibangun labor kewirausahaan dalam bentuk toko.

Untuk lebih kondusif, direncanakan ke depan setiap lokalnya hanya berisi 28 orang siswa. Kondisi ini penting agar kelas lebih kondusif dan perhatian yang diberikan guru menjadi perhatian ke tiap individual. Peningkatan kualitas guru juga menjadi perhatian penting, Saparman lewat lembaga pendidikan, memberikan pelatihan khusus lewat traning of trainers (TOT) sehingga pola pembelajaran  bagi 404 siswa menjadi tidak membosankan. Tidak hanya itu guru juga meningkatkan kualitas Bahasa Inggris dan aktif mengambil bahan pelajaran dari internet sebab di sekolah ini juga tersedia fasilitas internet.

”Hanya saja hingga saat ini sejumlah guru kita belum sarjana, untuk itu kita sangat berharap pemerintah memberikan fasilitas beasiswa kepada mereka. Hal ini penting untuk menambah ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas,” harapnya. Ia juga mengharapkan peran aktif wali murid dalam mensukseskan program ini sebab tanpa adanya kerjasama dengan orangtua di rumah, sulit untuk mewujudkan kesuksesan SBI.  (***)

Sumber:padangekspres.co.id

 
Berita Berita Terkini Lainnya