Pendidikan Tertinggal, TI Jadi Jawaban

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh wirnadianhar
Rabu, 23 Juli 2008 17:23:58 Klik: 2049
Pendidikan Tertinggal, TI Jadi Jawaban
Klik untuk melihat foto lainnya...

Sebanyak 30 guru dari seluruh Indonesia berkumpul di Yogyakarta mulai Rabu (23/7/2008) hari ini. Mereka berkumpul di kota pendidikan untuk beradu kreatif dan berinovasi membesut perangkat pembelajaran berbasis Teknologi Informasi (TI) dalam ajang bertajuk 'National Innovative Teacher Competition'.

Selama tiga hari ke depan, mereka akan mengikuti serangkaian workshop sekaligus menentukan sepuluh besar guru yang dinyatakan paling inovatif. Sebelumnya, sebanyak 300 guru mengikuti kompetisi ini untuk di tingkat nasional, namun akhirnya dipilih 30 orang yang berhasil masuk babak final di Yogyakarta.

"Kegiatan ini sudah terselenggara untuk keempat kalinya. Harapannya, forum seperti ini membuat para guru lebih kreatif dalam mengajar," kata Ananta Gondomono, Academic Program Manager dari Microsoft Indonesia yang mensponsori perhelatan ini.

Diakui memang bahwa belum semua propinsi di Indonesia mengikuti program ini. Padahal penerapan teknologi informasi dirasa penting untuk kemajuan pendidikan.

"Sebenarnya kita punya anggaran besar untuk pendidikan. Namun faktor utama terletak pada para guru, apakah mereka mampu mencari akar persoalan agar metode pembelajaran bisa diserap," tutur Achmad Ridwan, Direktur Teknologi Informasi Universitas Negeri Jakarta, salah satu juri di event ini.

Ke depannya, Ridwan menuturkan bahwa program sosialisasi TI bagi para guru akan menyasar daerah tertinggal, misalnya Nusa Tenggara Timur yang diketahui memiliki rata-rata nilai ujian akhir nasional yang cukup rendah. Harapannya dengan TI, pendidikan di sana bakal lebih baik nantinya.

Maka agar lebih efektif, rencananya pada kesempatan mendatang, Microsoft akan menawarkan program ini kepada Departemen Pendidikan Nasional. Menurut Ananta, Depdiknas sudah menanggapi positif usulan ini.

"Selama ini, beberapa vendor seperti Microsoft sudah punya program sendiri-sendiri. Alangkah baiknya jika Depdiknas juga mampu mewadahi semuanya dan mendelegasikan tugas untuk kemajuan Indonesia," imbuh Ananta mengeluarkan uneg-unegnya.

Pun diakui, program Lomba Guru Inovatif Nasional ini belum diikuti pola evaluasi memadai. Misalnya, bagaimana dampak pembelajaran dengan metode TI ini berpengaruh pada hasil belajar siswa. Menurut Ananta, hal ini masih dipikirkan Microsoft untuk mencari metode yang terbaik.

Sumber : Detiknet.com, Rabu/23 Juli 2008

 
Berita Berita Populer Lainnya