Bolehkah Software Bajakan Dipakai untuk Pendidikan?

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh wirnadianhar
Jumat, 25 Juli 2008 06:48:34 Klik: 2163
Bolehkah Software Bajakan Dipakai untuk Pendidikan?
Klik untuk melihat foto lainnya...

Yogyakarta - Perhelatan Microsoft Innovative Teacher di Yogyakarta rupanya juga menjadi ajang para guru mencurahkan isi hati. Salah satunya soal software bajakan.

"Di sekolah saya semua komputer memakai software bajakan. Bagaimana itu pak, boleh atau tidak?" demikian pertanyaan polos seorang guru di sela-sela acara di yang berlangsung di Yogyakarta ini.

Menanggapi hal itu, Rapin Mudiardjo, penggiat Teknologi Informasi dari ICT Watch menjelaskan bahwa hal semacam itu memang dilematis karena dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan. Namun memang jelas bahwa memakai software bajakan dilarang undang-undang.

Sebelumnya, dilema semacam ini juga menimpa warnet yang memakai software ilegal. Dan memang secara ekonomi, harga software berlisensi relatif mahal bagi masyarakat Indonesia.

Solusi yang sudah ditempuh misalnya dengan pendanaan laboratorium komputer yang sudah lengkap dengan software asli di sekolah, atau bisa juga dengan memakai software Open Source. Namun kendalanya, Open Source relatif belum memasyarakat sehingga banyak yang lebih memilih software bajakan.

"Memang ini masih menjadi pekerjaan rumah yang besar baik bagi pemerintah maupun pemegang lisensi, dalam hal ini Microsoft," tutur Rapin.

Tumbuhnya Generasi Digital


Pada kesempatan yang sama, hadir pula pemimpin redaksi Detikcom, Budiono Darsono. Seperti biasa, ia menyampaikan materi dengan guyonan-guyonan segar yang memancing tawa hadirin.

"Sekarang ini, generasi muda Indonesia tengah memasuki era digital. Kita sebagai orang tua jangan sampai ketinggalan, minimal mengerti barang sedikit," ungkap Budiono.

Anak-anak masa kini misalnya, memencet tombol pintu bukan lagi dengan telunjuk melainkan dengan jempol. Hal ini karena seringnya mereka memakai jempol untuk mengutak atik ponsel atau bermain game.

Metode konvensional dalam belajar pun sudah mulai ditinggalkan, karena anak-anak mulai senang mengakrabi komputer sebagai sarana belajar. Budiono meyakini bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama, makin banyak generasi digital yang berkembang di Indonesia.

Sumber : Detiknet.com, Kamis/24 Juli 2008
 

 
Berita Berita Populer Lainnya