Tidak Lulus UN, Siswa Bisa Tempuh UN Kesetaraan

BAGIKAN:

facebook twitter pinterest line whatapps telegram

Oleh arif
Sabtu, 12 April 2008 14:50:12 Klik: 2746
Klik untuk melihat foto lainnya...
Siswa tidak lulus Ujian Nasional (UN), tetap akan diberikan kesempatan untuk mengikuti UN Pendidikan Kesetaraan. UN Pendidikan Kesetaraan itu meliputi Paket A (untuk SD dan sederajat), Paket B (SMP dan sederajat) dan Paket C (SMA dan sederajat).
"Jika masih saja tidak lulus, para siswa bisa mengulang UN di sekolahnya pada tahun yang akan datang," ujar Kepala Pusat Penelitian dan Pendidikan (Puspendik)Burhanuddin Tolla kepada saat diberitakan Media Indonesia di Jakarta, Rabu (9/4/2008).

Mengenai jadwalnya, Burhanuddin masih belum bisa membeberkan, kapan akan dilaksanakan. Namun, dari sisi pelaksanaan, tetap nantinya UN Pendidikan Kesetaraan akan dibagi menjadi dua tahap, yang keduanya dapat diikuti siswa yang tidak lulus UN.
Dari sisi anggaran, ujar Burhanuddin, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah menganggarkan Rp102,6 miliar untuk sosialisasi dan pelaksanaan UN Pendidikan Kesetaraan, yang terdiri dari tahap pertama sebesar Rp60,6 miliar, dan tahap kedua sebesar Rp42 miliar.

"Mengenai bobot soal pun, antara soal UN reguler dan UN Pendidikan Kesetaraan memiliki bobot yang sama, baik dari sisi jumlahnya maupun juga kisi-kisinya, di semua jenjang," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin mengemukakan, jika siswa masih tetap tidak lulus pada UN Pendidikan Kesetaraan, siswa akan diserahkan kepada sekolah tempat dia menuntut ilmu. Pihak sekolah diminta membantu meningkatkan kompetensi siswa, dalam mengikuti UN reguler pada tahun mendatang.

"Bentuknya, tergantung pada kewenangan sekolah masing-masing, atas dasar ‘school based management’. Bisa ikut kelas ataupun di luar kelas. Namun, sekolah memiliki kewajiban, untuk membina dan membimbing kelemahan yang dimiliki siswa tersebut, sampai lulus dari pendidikan yang ditempuhnya," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Prof Mansyur Ramly menambahkan, pada tahun ini, biaya pelaksanaan UN meliputi UASBN, UN untuk SMP sederajat dan UN SMA sederajat, dan UN Pendidikan Kesetaraan mencapai Rp572,850 miliar.

Selain untuk sosialisasi dan pelaksanaan UN Pendidikan Kesetaraan sebesar Rp102,6 miliar, anggaran sebesar itu meliputi untuk UASBN sebesar Rp82,2 miliar (Rp54,6 miliar ke daerah, dan sosialisasi di pusat Rp27,6 miliar), UN SMP sederajat sebesar Rp189,6 miliar, dan UN SMA sederajat sebesar Rp120,4 miliar.

Kemudian, untuk sosialisasi UN SMP sederajat dan SMA sederajat oleh pemerintah pusat sebesar Rp18,8 miliar, dan anggaran untuk Tim Pemantau Independen (TPI) sebesar Rp57,9 miliar.

Untuk itu, kata Mansyur, baik UN reguler mupun UN Pendidikan Kesetaraan, pemerintah tidak memperkenankan sekolah melakukan pungutan kepada calon peserta UN reguler dan UN Pendidikan Kesetaraan.

"Jika ada yang memungut biaya silahkan laporkan, karena akan diberikan sanksi. Namun, untuk UASBN, biaya adalah tanggung jawab daerah, tetapi kami meminta daerah, agar tidak diperkenankan memungut biaya," kata Mansyur.
Hingga saat ini, jumlah peserta UN yang tercatat untuk siswa SD dan sederajat mencapai 4.599.217 siswa, SMP dan sederajat mencapai 3.567.472 siswa, dan SMA dan sederajat mencapai 2.260.148 siswa.

Pada tahun ini UN untuk SMA sederajat dijadwalkan pada 22-24 April 2008, sedangkan UN susulan 28-30 April 2008. Untuk UN SMP dan sederajat pada 5-8 Mei 2008, sedangkan UN susulan pada 12-15 Mei 2008. Kemudian, UASBN SD dan sederajat pada 13-15 Mei 2008, sedangkan UASBN susulan pada 21-23 Mei 2008.

Sumber: media-indonesia.com/(Dik/OL-03)
 
Berita Info UN 2008 Lainnya