Kota Padang terpilih sebagai Kota Layak Anak (KLA) dari 15 Kota dan Kabupetan di Indonesia. Berbagai persiapan sudah dilakukan, mengingat pencanangan KLA akan dilakukan pada tahun 2009. Sementara sosialisasi sudah dilakukan sejak tahun 2007 yang lalu. Dipilihnya Kota Padang sebagai KLA karena sebahagian besar kebijakan Pemko Padang banyak yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak.
“Kabupaten atau KLA adalah model pengintegrasian hak-hak anak dalam pembangunan Kabupaten atau kota yang dikembangkan dalam nuansa ramah pada kepentingan anak. Pengintegrasian tersebut antara lain, adanya kebebasan anak untuk mengemukakan pendapat baik secara pribadi maupun terwakilkan.
Disamping itu juga kesempatan untuk berperan serta dalam kehidupan berkeluarga, msyarakat, bangsa dn Negara serta pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan.Termasuk penyediaan sarana dan prasarana yang berkualitas,”ungkap Deputi Bidang Perlindungan anak Kementerian Negara dan Pemberdayaan Perempuan Wahyu Hartono kepada Padang Ekspres (Group Padang-Today) disela-sela kegiatan workshop dan fasilitas pelaksanaan kebijakan KLA kerjasama Pemko Padang dengan Kementrian negara dan pemberdayaan Perempuan , Selasa (30/12) bertempat di Ina Muara Hotel, dibuka Walikota Padang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Efrida Aziz .
Menurut Wahyu, dengan adanya KLA hak anak atau perlindungan anak bisa terlaksana lebih baik sesuai dengan kemampuan masing-masing daerah. Ukuran keberhasilan kebijakan KLA mengacu pada indokator keberhasilan pembangunan yang terkait dengan kepentingan anak seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, perlindungan ketenagakerjaan, serta hukum dan lain sebagainya.
Disamping itu KLA diperlukan dengan berbagai pertimbangan antara lain, berdasarkan sata tahun 2005, anak Indonesia tinggal di perkotaan sebesar 43,24 persen, tahun 2025 diprediksikan 60 persen anak Indonesia tinggal di Kota. Disamping itu juga terjadi peningkatan korban trafficking Meningkat serta anak menghadapi resiko kekerasan dan eksploitasi lebih besar di Kota dan lain sebagainya.
Hal serupa dijelaskan penanggungjawab pelaksana kegiatan KLA 2008 Azwin, sosialisasi KLA sudah dilakukan sejak 2007 yang lalu baik kepada masyarakat, Satuan Kerja Perangkat Darah (SKPD) dan lain sebagainya, Dalam upaya menyamakan persepsi bagaimana perhatian seluruh stakeholder mengacu kepada tumbuh kembang anak sehingga kegiatan dikaitkan dengan kepentingan anak.
“Kita optimis KLA bisa diwujudkan sehingga untuk jangka panjang diharapkan bagaimana anak tumbuh kembang dengan baik dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, cerdas dan beriman dan lain sebagainya. Sehingga pemimpin dimasa datang merupakan pemimpin yang lebih berkualitas, bijaksana dan sejenisnya,”harapnya. (*).
Sumber: padangtoday.com
Zulfia Anita Padang Ekspres
Selasa, 30 Desember 2008 |