Sekitar 70 persen bangunan sekolah di Kota Padang rusak akibat gempa. Sebagian besar rusak berat sehingga harus dirobohkan atau dibangun secara total kembali. Untuk antisipasi terhambatnya proses belajar mengajar, Dinas Pendidikan akan segera mendirikan 200 tenda pada sekolah-sekolah rusak parah.
Hingga hari ini, tercatat 855 ruang kelas rusak berat, 509 rusak sedang, dan 566 rusak ringan. Sementara ratusan labor dan perpustakaan sekolah juga rusak akibat gempa 7,6 SR yang mengguncang Kota Padang 30 September lalu.
Gedung SMP, dari 84 SMP di Kota Padang, 46 diantaranya menderita kerusakan akibat gempa, sementara untuk gedung SMA, dari 47 SMA di Kota Padang 33 diantaranya juga mengalami kerusakan. Begitu juga SMK, dari 27 total SMK di Kota Padang, 14 diantaranya kena imbas gempa, baik rusak berat, rusak sedang, atau rusak ringan.
Sehingga tampaknya butuh waktu yang lama untuk kembali memulihkan kondisi sekolah-sekolah tersebut, agar proses belajar mengajar kembali normal seperti semula. Bisa jadi, siswa sekolah di Kota Padang yang jumlahnya mencapai puluhan ribu, harus rela belajar seadanya, hingga proses perbaikan sekolah mereka tuntas.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Nur Amin mengungkapkan, pascagempa, proses belajar mengajar memang belum kondusif, sebab dia menyadari banyak siswa yang masih trauma akibat gempa tersebut. “Jadi sekarang masih dalam masa pemulihan mental siswa, kami maklumi itu,” katanya.
Namun, pada tiga sekolah sudah didirikan tenda darurat, yang akan digunakan sebagai lokasi belajar sementara bagi siswa. Yaitu di SD 17 Kurao Kecamatan Nanggalo, SMP 7, dan SMA 1 Padang. Nur Amin mengatakan, pada beberapa sekolah proses belajar mengajar memang sudah dimulai, namun tak semaksimal biasanya.
“Sesegera mungkin 200 tenda lagi akan didirikan pada sekolah-sekolah yang rusak parah. Agar proses belajar mengajar kembali berjalan,” tambah Nur Amin. Dia juga mengimbau pihak sekolah bisa tetap menenangkan siswa dan memberikan sistem belajar yang bisa membuat siswa nyaman meskipun harus belajar di dalam tenda.
Sementara itu, data bangunan sekolah yang rusak, juga akan segera dikirimkan Dinas Pendidikan Kota Padang kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk ditindak lanjuti, juga kepada LPMP. “Sehingga bantuan bagi sekolah yang rusak bisa segera direalisasikan, seperti pada SMP 4 Padang, yang sudah mendapatkan bantuan,” kata Kabid SMA dan SMK Dinas Pendidikan Kota Padang Bambang Sutrisno.
Bantuan tersebut, langsung diberikan oleh LPMP pusat kepada pihak sekolah. Tujuannya agar proses pembangunan kembali lebih cepat dan tepat sasaran. “Kami berharap pihak sekolah kooperatif dalam menyerahkan data kerusakan sekolah, agar proses penyaluran bantuan segera terealisasi,” jelas Bambang. [*]
Sumber:http://www.padang-today.com/?today=news&id=9889
|