Akibat gempa 30 September lalu, 1180 ruang kelas rusak berat
di sekolah-sekolah yang berada di Kota Padang. mulai TK, SD,
SMP serta SMA/SMK
Kerusakan tersebut bervariasi, mulai dari rusak berat, sedang serta rusak
ringan. Walaupun demikian, sejak Senin (12/10) lalu, kegiatan belajar mengajar
di Kota Padang sudah mulai aktif. Meskipun dalam kondisi darurat dengan
mendirikan tenda-tenda.
Untuk mengatasi itu, Dinas Pendidikan Kota Padang membangun sebanyak 300 lokal
darurat di beberapa sekolah yang membutuhkan. Lokal darurat lebik banyak
dibutuhkan tercatat sebanyak 699 ruang kelas rusak berat untuk jejang sekolah
dasar.
“Dengan dana Rp 24 Milyar kita membangun sebanyak 300 lokal darurat untuk
sekolah-sekolah yang membutuhkan dan ruang kelasnya. Kita telah membagikannya
langsung ke sekolah-sekolah tersebut.” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang
Drs Nur Amin, M.Pd kepada www.padang-today.com siang tadi.
Nur Amin menambahkan, masing-masing lokal dianggarkan Rp8 juta, untuk tahap
pertama dibangun 200 lokal darurat yang seharusnya telah rampung, Senin
(19/10). Untuk 100 lokal darurat lagi dengan dana Rp 100 Milyar dibangun sejak
Jumat (16/10). Ditargetkan selesainya Sabtu (24/10) mendatang.
"Kita usahakan Sabtu mendatang lokal darurat telah
rampung dikerjakan. Walupun kita terkendala dalam bahan bangunan yang saat ini
memang langka, karena banyak dibtuhkan masyrakat pasca gempa ini.” Ujarnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan tidak saja fokus pada building recoveri. Namun,
juga giat melakukan pemulihan mental bagi siswa korban gempa.
“Untuk pemulihan mental siswa, dinas pendidikan bekerjasama dengan beberapa
relawan, seperti dari Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Pusat
Krisis Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Padang (UNP), serta TREST yang
memberikan pelatihan truama healing bagi para pengajar untuk diberikan kepada
siswa nantinya. [*]
Sumber:http://padang-today.com/?today=news&id=10305 |