JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan Rp 1 triliun untuk penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi sembilan juta siswa SMA/SMK pada tahun 2012 mendatang. Dana BOS bagi siswa SMA/SMK memang akan mulai dirintis oleh Kemdikbud mulai 2012.
Program ini sebagai upaya untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun, dengan nominal sebesar Rp 120 ribu per tahun untuk setiap siswa.
"Ini murni dana BOS, bukan beasiswa miskin. Untuk siswa miskin sudah ada dalam beasiswa miskin," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nuh, Senin (12/12/2011), di Jakarta.
Akan tetapi, Nuh mengakui, dana BOS tersebut belum mampu menutupi seluruh kebutuhan operasional sekolah. Ia mengungkapkan, BOS untuk siswa SMA/SMK ini baru merupakan sebuah rintisan untuk membangun sistem yang baik sebelum dana tersebut digelontorkan dalam jumlah yang lebih besar.
Ia menjelaskan, unit cost untuk masing-masing siswa SMA/SMK di setiap tahunnya mencapai sekitar Rp 1 juta. Menurut perhitungan Kemdikbud, setidaknya perlu disiapkan anggaran sebesar Rp 9 triliun jika ingin memberikan dana BOS untuk sembilan juta siswa sekolah setingkat SMA/SMK dengan nominal Rp 1 juta di setiap tahunnya.
"Kami sengaja tidak langsung memberikan penuh, karena selain terbatasnya anggaran, kami juga ingin membangun sistemnya terlebih dahulu. Mungkin baru pada tahun 2013/2014 BOS untuk siswa SMA/SMK akan diberikan secara penuh," katanya.
Dana BOS untuk siswa SMA/SMK akan diambil dari alokasi dana pendidikan melalui Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Nuh, semua harus disiapkan karena berdasarkan pengalaman, dalam beberapa tahun terakhir anggaran pendidikan selalu mengalami peningkatan sekitar Rp 40 triliun. Peningkatan anggaran itu akan digunakan untuk membayar tunjangan sertifikasi, dan memberikan dana BOS pada pendidikan menengah guna mewujudkan wajib belajar 12 tahun.
"Ketika ada BOS, maka populasi siswa SMA akan naik, tapi jika naik tanpa persiapan kami khawatir akan menjadi masalah baru. Maka kami rintis ini untuk membentuk sistem yang kuat," kata Nuh.
|